Makalah Kepala Silinder
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Zaman dahulu manusia menggunakan
binatang untuk kendaraan . Seperti kuda,kerbau,gajah dan sebagainya. Maka diciptakan sepeda. Namaun sepeda ini
harus di kayuh agar dapat berjalan . Kemudian di ciptakan sepeda motor . Sepeda
ini di gerakan oleh mesin dan tidak perlu di kayuh . sepeda ini menggunakan
bahan bakar bensin. Sepeda motor dapat menempuh jarak yang jauh dengan cepat.
1.2.
RUMUSAN MASALAH.
1. Kerusakan
kerusakan pada kepala silinder
2. Ring
piston berrmasalah membuat mesin tidak
sempurna
3. Gerakan
langkah piston
4. Kerusakan
pada poros Nok
1.3.TUJUAN
PEMBUATAN TA.
Tugas
akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara menservis, memperbaiki serta
mendiagnosa kerusakan sepeda motor . Dan mengetahui alat-alat atau kunci yang
di gunakan dalam menservis agar tidak merusak komponen yang di service
1.4.MANFAAT
TA.
Agar dapat lebih mengerti tentang mesin.
Dan juga cara merawat , memperbaiki dan menggunakan sepeda motor dengan baik.
Serta dapat menggunakan alat-alat atau kunci dengan tepat/baik.
1.5.SISTEMATIKA
PENULISAN.
v BAB
I PENDAHULUAN.
Mesin diciptakan karena sangat
dibutuhkan . Mesin sangat membantu dalam kehidupan.
v BAB
II LANDASAN TEORI
Kepala
silinder Sebagai penutup lubang silinder dan tempat komponen lainnya.
v BAB
III PEMBAHASAN MASALAH
Untuk
mengetahui dan memperbaiki kerusakan kerusakan pada sepeda motor
v BAB
IV PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN TEORI
Bagian paling atas dari
kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi
sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada
bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk
menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan
metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak.
Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan
karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi
kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin
berpendingin udara.
2.2. BLOK SILINDER

Blok
silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston
berada
tepat di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan
khusus
agar tidak cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat
pelumasan
yang mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak
dapat
dihindari. Karenanya dalam jangka waktu yang lama keausan
tersebut
pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara
tidak
merata sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan.
Masing-masing
kerusakan tersebut harus diketahui untuk
menentukan
langkah perbaikannya.
Cara
mengukur keausan silinder:
1.
Lepaskan blok silinder
2.
Lepaskan piston
3.
Ukur diameter lubang silinder dengan ”dial indikator” bagian yang
diukur
bagian atas, tengah dan bawah dari lubang silinder.
Pengukuran
dilakukan dua kali pada posisi menyilang
2.3.
PISTON
![]() |
2.2.1 Piston
Piston mempunyai bentuk
seperti silinder. Bekerja dan bergerak
secara translasi (gerak
bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan
sumbu geser yang
terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Dengan
tujuan, baik untuk
mengubah volume dari tabung, menekan fluida dalam
silinder, membuka-tutup
jalur aliran atau pun kombinasi semua itu. Piston
terdorong sebagai
akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil
pembakaran. Piston
selalu menerima temperatur dan tekanan yang
tinggi, bergerak dengan
kecepatan tinggi dan terus menerus. Gerakan
langkah piston bisa
2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik
piston bergerak 40 kali
atau lebih di dalam silindernya. Temperatur yang
diterima oleh piston
berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari
permukaan ke permukaan
lainnya. Sesungguhnya yang terjadi adalah
pemuaian udara panas
sehingga tekanan tersebut mengandung tenaga
yang sangat besar.
Piston bergerak dari TMA ke TMB sebagai gerak
lurus. Selanjutnya, piston
kembali ke TMA membuang gas bekas.
Gerakan turun naik
piston ini berlangsung sangat cepat melayani proses
motor yang terdiri dari
langkah pengisian, kompresi, usaha dan
pembuangan
gas bekas
Bagian atas piston pada
mulanya dibuat rata. Namun, untuk
meningkatkan efisiensi
motor, terutama pada mesin dua langkah,
permukaan piston dibuat
cembung simetris dan cembung tetapi tidak
simetris. Bentuk
permukaan yang cembung gunanya untuk
menyempurnakan
pembilasan campuran udara bahan bakar. Sekaligus,
permukaan atas piston
juga dirancang untuk melancarkan pembuangan
gas sisa pembakaran.
2.4. KATUP (Valve)

Katup
digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas:
-
Poros cam
-
Batang penekan
-
Pegas penutup
-
Rol baut penyetel
Katup
hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan
motor
dua langkah umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor
empat
langkah terpasang pada kepala silinder. Tugas katup untuk
membuka
dan menutup ruang bakar. Setiap silinder dilengkapi dengan
dua
jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan penutupan kedua
katup
ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam (camshaft).
Sehingga
silinder motor empat langkah memerlukan dua cam, yaitu cam
katup
masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol
melalui
transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan
kecepatan
setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada
poros
cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab
itu
lintasan pena engkol setengah kali lintasan poros cam.
Katup
dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan
panas.
Katup menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu
bergerak
naik dan turun, sehingga memerlukan kekuatan yang tinggi.
Selain
itu hendaknya katup tahan terhadap panas dan gesekan.
Fungsi
katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan
ruang
silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang
dibutuhkan.
Karena proses pembakaran gas dalam silinder mesin harus
berlangsung
dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai terjadi
kebocoran
gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan terganggu.
Oleh
karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran
gas
berlangsung.
Katup
masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom)
dan
di sebut “poppet valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran,
dengan
demikian katup mengalami pemuaian yang tidak merata yang
akan
berakibat dapat mengurangi efektivitas kerapatan pada dudukankatup. Untuk
meningkatkan efisiensi biasanya lubang pemasukan dibuat
sebesar
mungkin. Sementara itu katup buang juga menerima tekanan
panas,
tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan mengurangi
efektivitas
kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan katup
mudah
terjadi keausan. Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran
(clearence
) antara stem katup dan kepala stem dibuat lebih besar.
Untuk
membedakan katup masuk dengan katup buang dapat
dilihat
pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih
besar
dari pada katup buang.
Dari
berbagai penampang katup yang digambarkan mari kita lihat
gambar
katup pada gambar 2.11 berikut ini, disana diperlihatkan dimana
katup
terpasang, dan komponen lain yang menyertainya pada
pemasanganSebagaimana
terlihat pada gambar bagian lain dari katup adalah
kepala
katup. Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting,
karena
ia harus tetap bekerja baik, walaupun temperaturnya berubahubah.
Bidang
atas kepala katup ini disebut tameng. Bentuknya ada yang
cekung
dan ada yang cembung. Tameng cekung disebut tameng
terompet
dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan tameng
cembung
dipakai sebagai katup buang karena kekuatannya yang lebih
tinggi.
Pada
katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-pegas katup
ditugaskan
untuk menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit
menjauhi
ujung batang katup.
Inovasi
Penempatan Katup
Berbagai
jenis katup dapat pula dibedakan dari cara
penempatannya
pada kepala silinder. Inovasi mesin sepeda motor
dilakukan
untuk mengantisipasi kecepatan tinggi, penambahan tenaga
output
dan upaya konstruksi seringan mungkin. Ada tiga macam inovasi
katup
dari segi penempatannya, yaitu Katup Samping (Side-Valve),
Overhead-Valve
(OHV) dan Single Overhead Camshaft (SOHC).
Katup
samping (SV) merupakan konstruksi yang paling sederhana
dan
ringan dan mekanis penggeraknya ditempatkan di samping katup.
Model
ini dianggap yang paling tua dan kurang mampu melayani putaran
tinggi.
Oleh karena itu, model ini dimodifikasi menjadi model OHV. Katup
jenis
ini memiliki batang katup yang lebih panjang karena digerakkan oleh
poros
cam yang terletak sejajar dengan poros engkol. Gerakan poros
cam
dipandu oleh pipa yang terpasang kuat pada blok silinder. Jenis
yang
ketiga (SOHC) dirancang untuk membuat komponen sistem katup
lebih
ringan. Batang katup digerakkan bukan oleh poros cam, yang
dianggap
membuat komponen lebih berat, tetapi melalui roda gigi.
Bahkan,
pada inovasi terbaru ada pula yang digerakkan oleh rantai (cam
chain).
Inovasi terakhir ini disebut Double Overhead Camshft (DOHC)
Kerenggangan
Katup
Tekanan
kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh
penyetelan
celah katup. Jika celah katup lebih kecil dari standar berarti
katup
cepat membuka dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih
lama
membuat gas lebih banyak masuk. Akibatnya bensin lebih boros
dan
akibat dari keterlambatan katup menutup adalah tekanan kompresi
menjadi
bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi (saat piston
bergerak
dari bawah keatas), katup belum menutup padahal seharusnya
pada
saat itu katup harus menutup rapat hal ini mengakibatkan tenaga
mesin
berkurang. Mesin tidak bisa stasioner, dan sulit dihidupkan, selain
itu
akibat celah katup terlalu sempit dapat terjadi ledakan pada
karburator.
Selanjutnya
apabila celah katup lebih besar dari standar berarti
katup
terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada
katup
masuk maka pemasukan campuran bahan bakar udara
berlangsung
cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.
Tekanan
kompresi menjadi rendah karena jumlah campuran bensin dan
udara
yang dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi rendah maka
akan
berakibat tenaga motor menjadi berkurang. Akibat selanjutnya
adalah
mesin sulit dihidupkan. Setelah hidup maka suara mesinpun
berisik
sekali. Karena pemasukan gasnya kurang, mesin akan tersendatsendat
pada
putaran tinggi. Sementara itu mesin tidak dapat berputar
stasioner.
Itulah sebabnya celah katup harus disetel dengan tepat.
Biasanya
besar kerenggangan celah katup masuk dan katup
buang
sekitar 0,04 – 0,07 mm.. Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan:
a.
Penyetelan celah katup sepeda motor satu silinder
1.
Kunci kontak OFF. Posisi piston pada top kompresi. Untuk
memastikan
bahwa posisi piston pada top kompresi,
perhatikan
bahwa pada saat ini tanda T pada rotor magnet
tepat
dengan tanda garis pada bodi sepeda motor, celah
platina
membuka dan kedua katup menutup.
2.
Jika posisi piston belum tepat pada posisi top kompresi putar
poros
engkol dengan kunci. Agar memutarnya ringan maka
lepas
busi dari dudukannya.
3.
Setel celah katup dengan feeler sesuai dengan ketentuan.
Untuk
menyetel celah katup, kendorkan mur dan masukkan
feeler
dengan ketebalan yang sesuai spesifikasi. Setelah itu
putar
baut penyetel dan keraskan mur pengunci sedemikian
rupa
sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit
tahanan
(agak berat). Setelah dikeraskan mur penguncinya,
masukkan
sekali lagi foler tersebut sebagai pengecekan
apakah
penyetelannya sudah tepat.
4.
Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang
dilepas
dan hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata
celah
katup terlalu longgar maka akan timbul suara berisik dari
arah
kepala silinder. Jika celah katup terlalu sempit biasanya
motor
agak sulit dihidupkanb. Penyetelan celah katup sepeda motor dua silinder
1.
Kunci kontak OFF. Posisi piston silinder pertama pada top
kompresi.
Untuk memastikan bahwa posisi piston silinder
pertama
pada top kompresi, perhatikan bahwa pada saat ini
tanda
T pada rotor magnet tepat segaris dengan tanda garis
pada
bodi motor, celah platina membuka dan kedua katup
silinder
pertama menutup.
2.
Jika posisi piston belum pada top kompresi, putar poros
engkol
dengan kunci. Agar memutarnya ringan, lepas terlebih
dahulu
busi dari dudukannya.
3.
Setel kedua katup silinder pertama seperti cara menyetel
katup
pada sepeda motor satu silinder. Katup silinder yang
satunya
dapat disetel setelah poros engkol diputar satu kali
putaran
penuh dari kedudukannya.
Perhatikan
1.
Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam
maka
celah katup menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke
kiri,
berlawanan dengan arah putar jarun jam, celah katup menjadi
longgar.
2.
Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus
ditahan
agar celah katup tidak berubah.
3.
Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak
digunakan
untuk menyetel celah katup.
4.
Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan
menyulitkan
untuk mengendorkannya kembali.
5.
Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang
menggangu,
seperti tangki bensin untuk jenis sepeda motor
tertentu.
2.5.
CHAMSHAFT (Nokn As)

Camshaft
adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin untuk
menjalankan
poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam
membuka
katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan
lainnya,
ketika mereka berputar.
Hubungan
antara perputaran camshaft dengan perputaran poros
engkol
sangat penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan
bakar
dan pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat
yang
tepat selama langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft
dihubungkan
dengan crankshaft secara langsung (melalui mekanisme
gear)
atau secara tidak langsung melalui rantai yang disebut ”rantai
waktu”.
Dalam mesin dua langkah yang menggunakan sebuah camshaft,
setiap
valve membuka sekali untuk setiap rotasi crankshaft dalam mesin
ini,
camshaft berputar pada kecepatan yang sama dengan crankshaft.
Dalam
mesin empat langkah katup-katup akan membuka
setengah
lebih sedikit, oleh karena itu dua putaran penuh crankshaft
terjadi
di setiap putaran camshaft.
Gesekan
luncur antara bagian muka cam dengan follower
tergantung
kepada besarnya gesekan. Untuk mengurangi aus ini, cam
dan
follower mempunyai permukaan yang keras, dan minyak pelumas
modern
mengandung bahan yang secara khusus mengurangi gesekan
luncur.
Lobe (daun telinga) dari camshaft biasanya meruncing,
mengakibatkan
follower atau pengangkat katup berputar sedikit dalam
setiap
tekanan, dan membuat aus komponen. Biasanya bagian muka dari
cam
dan follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika salah satu
telah
aus maka keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang
berlebihan.
2.6
RANTAI CAM DAN PERENGGANGANNYA

Katup
masuk dan katup buang pada sepeda motor membuka dan
menutup
sesuai dengan proses yang terjadi pada ruang bakar. Proses
yang
terjadi pada ruang bakar motor ditentukan oleh langkah piston di
mana
langkah piston tersebut ditentukan oleh putaran poros engkol.
Sebaliknya
putaran poros engkol dipengaruhi pula oleh proses yang
terjadi
dalam ruang bakar. Dengan demikian ada hubungan timbal-balik
antara
putaran poros engkol dan proses yang terjadi dalam ruang bakar
Agar
pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang terjadi
dalam
ruang bakar maka mekanisme pembukaan dan penutupan katup–
katup
tersebut digerakkan oleh putaran poros engkol. Ada tiga macammekanisme
penggerak katup, yaitu dengan batang pendorong, roda gigi,
dan
rantai (rantai camshaft).
Rantai
camshaft sepeda motor harus dipasang dengan tegangan
yang
cukup. Rantai camshaft yang terlalu tegang akan menimbulkan
bunyi
mendesing terutama pada putaran tinggi sedangkan rantai
camshaft
yang terlalu kendor akan menimbulkan suara berisik. Untuk
menyetelnya
harus diperhatikan terlebih dahulu mekanisme
penyetelannya.
Cara penyetelan rantai camshaft untuk setiap sepeda
motor
tidak sama.
Jika
kekencangan rantai berubah-ubah, akan berpengaruh pada
putaran
mesin, valve timing atau saat pengapian akan berubah-ubah
pula.
Untuk menghasilkan setelan rantai yang standar, ada 3 tipe
penyetelan
rantai:
-
Tipe penyetelan manual
Tipe
ini memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala.
Cara
penyetelan dengan menekan batang penekan
-
Tipe penyetelan otomatis
Jika
rantai mengalami kekendoran, maka secara otomatis batang
penekan
akan menekan chain guide (karet), karena adanya per
penekan.
Karet akan melengkung, dan akan menekan rantai
sehingga
rantai mengalami ketegangan. Selanjutnya batang
penekan
yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak dapat
kembali
-
Tipe semi otomatis
Ketegangan
rantai secara otomatis menyetel sendiri, jika baut
pengunci
dilepas, sehingga batang penekan akan masuk kedalam
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

1. Permukaan kepala silinder
tidak rata
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikan : amplas permukaan
silinder cop sampai rata-ganti
silinder cop
2. Dudukan katup rusak
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikannya : Skur klep/katup,
Ganti dudukan katup
3. Baut & mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya:-Kencangkan mur
4. baut-Baut &mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : -Ganti mur
5. baut-Silinder cop retak
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : Silinder cop di
las, Ganti silinder cop
6. Lubang busi dol
Akibatnya : Bocor kompresi
Perbaikannya:Lubang busi
diverbus
7. Paking silinder cop rusak
Akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:ganti packing
silinder cop
8. Ruang bakar kotor
Akibatnya : mesin cepat panas &
suara kasar
Perbaikannya : Bersihkan ruang
bakar
9. Dudukan noken as aus
Akibatnya : Suara kasar dari
silinder cop
Perbaikan : Silinder cop
diverbus
10. Dudukan as timlar aus
Akibatnya : suara kasar dari
arah katup
Perbaikannya : Dudukan as
diverbus
tidak rata
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikan : amplas permukaan
silinder cop sampai rata-ganti
silinder cop
2. Dudukan katup rusak
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikannya : Skur klep/katup,
Ganti dudukan katup
3. Baut & mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya:-Kencangkan mur
4. baut-Baut &mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : -Ganti mur
5. baut-Silinder cop retak
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : Silinder cop di
las, Ganti silinder cop
6. Lubang busi dol
Akibatnya : Bocor kompresi
Perbaikannya:Lubang busi
diverbus
7. Paking silinder cop rusak
Akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:ganti packing
silinder cop
8. Ruang bakar kotor
Akibatnya : mesin cepat panas &
suara kasar
Perbaikannya : Bersihkan ruang
bakar
9. Dudukan noken as aus
Akibatnya : Suara kasar dari
silinder cop
Perbaikan : Silinder cop
diverbus
10. Dudukan as timlar aus
Akibatnya : suara kasar dari
arah katup
Perbaikannya : Dudukan as
diverbus
3.2. RING PISTON BERMASALAH

Performa mesin adalah salah satu
perhatian penting para pengendara. Paling enak, begitu gas diinjak dapur pacu
mobil merespon dengan amat maksimal. Pengendara pasti mengeluh bila mesin
terasa tak bertenaga. Bukan hanya karena mesin payah, tapi praktis gejala
semacam ini juga menunjukkan konsumsi bahan bakar yang boros.
Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal. Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang dihasilkan mesin pun kecil.
Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah kerusakan pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus), atau kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat kuat mengingat ring piston memegang peranan penting dalam menjaga kerapatan antara piston dan dinding silinder.
Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak masuk ke ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun.
Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal. Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang dihasilkan mesin pun kecil.
Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah kerusakan pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus), atau kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat kuat mengingat ring piston memegang peranan penting dalam menjaga kerapatan antara piston dan dinding silinder.
Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak masuk ke ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun.
bila merasakan tenaga
mesin yang lemah disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba fokuskan
perhatian ke masalah kompresi. Caranya:
Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab masalah kompresi.
Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head (gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli, maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston.
Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul.
Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air radiator). Oli harus diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus diantara garis E – F. Lebih save bila berada di posisi F.
Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.
Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab masalah kompresi.
Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head (gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli, maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston.
Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul.
Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air radiator). Oli harus diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus diantara garis E – F. Lebih save bila berada di posisi F.
Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.
Piston
dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap
ringan
tetapi cukup memenuhi syarat-syarat :
1.
Tahan terhadap temperatur tinggi.
2.
Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
3.
Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya
4.
Ringan dan kuat.
Piston
terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap
piston
dilengkapi lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang
longgar
pada alur ring. ring piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1.
Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor
yang
lebih besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan
antara
piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi
kebocoran
pada waktu kompresi.
2.
Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya
sedemikian
rupa sehingga dengan mudah membawa minyak
pelumas
untuk melumasi dinding silinder
Ring
piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston
mesin
empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2
buah,
yang keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring
piston
dapat dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring
piston
mudah patah. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston
dua
langkah dapat berakibat:
1.
Dinding silinder bagian dalam cepat aus
2.
Mesin tidak stasioner
3.
Suara mesin pincang
4.
Tenaga mesin kurang
5.
Mesin sulit dihidupkan
6.
Kompresi mesin lemah
3.3. GERAKAN LANGKAH PISTON
![]() |
Untuk
menjamin agar mesin tetap beroperasi, piston harus selalu
bergerak
secara berkesinambungan, gerakan piston akan berhenti di
TMA
(Titik Mati Atas) atau di TMB (Titik Mati Bawah). Kedua titik ini
disebut
dead center. Ketika piston bergerak keatas, dari TMB ke TMA,
atau
bergerak turun dari TMA ke TMB, satu kali gerak tunggal dari piston
dinamakan
”langkah”, jarak pergerakan piston ini diukur dengan satuan
mm.
Untuk
menghasilkan tenaga yang lebih, dilakukan penelitian
terhadap
hubungan antara panjang langkah dengan ukuran diameter
piston.
Susunan dari panjang langkah dan diameter piston ditunjukkan
oleh
gambar 2.10. Mesin langkah pendek dapat membuat kecepatan lari
lebih
tinggi, dan memungkinkan untuk tenaga lebih tinggi juga.
Pada
motor dua langkah pemasangan ring piston harus tepat
pada
spi yang terdapat pada alur ring piston. Spi pada ring piston harus
masuk
pada lekukan di dalam alur pistonnya. Spi (pen) tersebut berfungsi
untuk
mengunci ring piston agar tidak mudah bergeser ke kiri atau ke
kanan.
Berbeda dengan ring piston mesin empat langkah di mana ring
tidak
dikunci dengan spi. Bergesernya ring piston mesin empat langkah
tidak
begitu berbahaya tetapi pada mesin dua langkah ring dapat
menyangkut
di lubang bilas atau lubang buang sehingga ring dapat
patah.
Sebelum
piston dipasang ke dalam silinder, ring piston harus
dipasang
terlebih dahulu. Pemasangan ring piston yang baik dan benar
adalah
dengan memperhatikan tanda-tanda yang ada. Ring piston
pertama
harus dipasang di bagian paling atas. Biasanya pada permukaan
ring
piston sudah ada nomornya. Tulisan dan angka pada permukaan
ring
piston harus ada di bagian atas atau dapat dibaca dari atas. Hal lain
yang
perlu diperhatikan adalah penempatan sambungan ring pistonnya.
Sambungan
ring piston (celah) tidak boleh segaris, artinya jika ada tiga
ring
piston maka jarak antar sambungan ring piston harus sama yaitu
1200.
jika ada dua ring piston jarak antar sambungannya adalah 1800. Di
samping
itu sambungan ring piston tidak boleh segaris dengan pena
pistonnya.
Kesemua ini untuk mencegah kebocoran kompresi. Untuk
pemasangan
ring piston sepeda motor dua langkah, spi pada ring piston
harus
masuk pada lekukan di dalam alur pistonnya.
Ring
piston dipasang pada piston untuk menyekat gas diatas
piston
agar proses kompresi dan ekspansi dapat berlangsung dengan
sebaik-baiknya,
karena saat proses tersebut ruang silinder di atas piston
harus
betul-betul tertutup rapat, ring piston ini juga membantu
mendinginkan
piston, dengan cara menyalurkan sejumlah panas dari
piston
ke dinding silinder.
Fungsi
ring piston adalah untuk mempertahankan kerapatan
antara
piston dengan dinding silinder agar tidak ada kebocoran gas dari
ruang
bakar ke dalam bak mesin. Oleh karena itu, ring piston harus
mempunyai
kepegasan yang yang kuat dalam penekanan ke dinding
silinder.
Piston
bersama-sama dengan ring piston berfungsi sebagai
berikut:
1.
Mengisap dan mengkompresi muatan segar di dalam silinder
2.
Mengubah tenaga gas (selama ekspansi) menjadi usaha mekanis
3.
Menyekat hubungan gas di atas dan dan di bawah piston
Pada
pemasangan piston kita mengenal adanya pena piston.
Pena
piston berfungsi untuk mengikat piston terhadap batang piston.
Selain
itu, pena piston juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari
piston
ke batang piston agar gerak bolak-balik dari piston dapat diubah
menjadi
gerak berputar pada poros engkol. Walaupun ringan bentuknyatetapi pena piston
dibuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi
agar
tahan terhadap beban yang sangat besar.
Bagian
lain dari piston yaitu batang piston sering juga disebut
dengan
setang piston, ia berfungsi menghubungkan piston dengan poros
engkol.
Jadi batang piston meneruskan gerakan piston ke poros engkol.
Dimana
gerak bolak-balik piston dalam ruang silinder diteruskan oleh
batang
piston menjadi gerak putaran (rotary) pada poros engkol. Ini
berarti
jika piston bergerak naik turun, poros engkol akan berputar.
Ujung
sebelah atas di mana ada pena piston dinamakan ujung
kecil
batang piston dan ujung bagian bawahnya disebut ujung besar. Di
ujung
kecil batang piston ada yang dilengkapi dengan memakai bantalan
peluru
dan dilengkapi lagi dengan logam perunggu atau bush boaring
(namanya
dalam istilah di toko penjualan komponen kendaraan
bermotor).
Ujung besarnya dihubungkan dengan penyeimbang poros
engkol
melalui king pin dan bantalan peluru.
Pada
umumnya panjang batang penggerak kira-kira sebesar dua
kali
langkah gerak torak. Batang piston dibuat dari bahan baja atau besi
tuang.
Piston
pada sepeda motor dibedakan menjadi dua macam yaitu
piston
untuk sepeda motor empat langkah dan piston untuk sepeda motor
dua
langkah. Secara umum kedua bentuk piston tersebut tidak samaPiston untuk sepeda
motor dua langkah biasanya tidak mepunyai
alur
untuk ring oli sehingga jumlah alur pada piston sepeda motor dua
langkah
biasanya hanya dua. pada sisi piston di dalam alurnya terdapat
lekukan
untuk menjamin agar ring piston tidak bergeser memutar setelah
dipasang.
Piston dua langkah berlubang pada sisinya. Fungsi lubang
tersebut
untuk mengalirkan gas baru ke dalam ruang engkol.
Piston
yang digunakan untuk keperluan sepeda motor berbeda
dengan
yang digunakan untuk kendaraan roda empat. Piston untuk
sepeda
motor mempunyai ukuran khusus yang sudah ditentukan, ukuran
piston
disebut STD (standar) merupakan ukuran yang pokok dari pabrik
pembuatnya,
merupakan ukuran yang masih asli dan belum pernah
mengalami
perubahan. Jadi dilihat dari ukurannya maka ada dua ukuran
piston
yaitu ukuran standard dan ukuran piston over size. Piston standar
digunakan
pada silinder mesin standard sedangkan piston over size
digunakan
pada silinder yang sudah over size. Yang dimaksud dengan
over
size adalah perluasan diameter silinder. Diperluasnya diameter
silinder
tersebut karena keausan dinding silinder. Ukuran-ukuran piston
untuk
keperluan sepeda motor antara lain adalah:
-
+ STD = Piston yang masih asli/baru
-
Ukuran + 0,25 mm = Piston over size 25
-
Ukuran 0,25 mm
-
Ukuran 0,50 mm
-
Ukuran 0,75 mm
-
Ukuran 1,0 mm
Pemasangan
piston ke dalam silindernya harus memperhatikan
tanda-tanda
yang ada. Tanda yang ada biasanya berupa anak panah.
Anak
panah tersebut harus menghadap ke saluran buang (knalpot), jika
pemasangan
piston terbalik maka akibatnya sangat fatal yaitu keausan
yang
terjadi antara dinding silinder dengan sisi pistonnya menjadi sangat
besar.
Tanda lain yang harus diperhatikan adalah apabila kita hendak
mengganti
piston, jika pada permukaan kepala piston tertulis angka
tertentu,
angka tersebut menunjukkan bahwa diameter silinder sepeda
motor
sudah mengalami over size. Piston pengganti harus sesuai dengan
ukuran
silindernya atau sama dengan piston yang diganti.
Dalam
perawatannya piston perlu di servis, tahapan
perlakuannnya
adalah:
1.
Piston dilepaskan dari dudukannya
2.
Rendam piston dalam cairan pembersih bersama-sama dengan
batang
piston, lalu keringkan.
3.
Bersihkan kotoran arang pada alur ring piston.
4.
Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar
biasanya
terjadi pada alur ring kompresi.
5.
Periksa kebebasan alur ring piston dengan feeler gauge. Alur ring
piston
dapat diperbaiki dengan memotong alur lebih besar danmemasang ring baja di sisi
atas.
6.
Periksa apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston
sekecil
apapun harus diganti.
7.
Lepas pen piston. Sebelum pen piston dilepas beri tanda
sehingga
mudah dipasang kembali seperti posisi semula.
8.
Bila pen piston tipe apungan, lepas ring pengunci sehingga pen
mudah
dikeluarkan. Hati-hati waktu melepas ring, jangan sampai
rusak.
Umumnya mesin saat ini menggunakan pen yang dapat
bergerak
dalam piston dan dipres pada batang piston.
9.
Setelah pemeriksaan terhadap pen piston selesai pasang kembali
seperti
semula. Karena kebebasan pen terhadap pistonnya
sangat
kecil yaitu antara 0,005 sampai 0,0127 mm untuk piston
dari
almunium maka perlu pemasangan dengan teliti. Kebebasan
pada
batang piston yang menggunakan bantalan sedikit lebar
besar
yaitu sekitar 0,0127 mm.
3.4. KERUSAKAN PADA NOKEN AS

Ganggunan poros nok dapat
menyebabkan mesin sulit stasioner, mesin pincang, saat pengapian tidak stabil.
Permasalahan yang sering dihadapi sehingga menyebabkan gangguan tersebut antara
lain: 1) Poros bengkok Kebengkok poros menyebabkan putaran poros tidak
sesumbuh, hal ini menyebabkan platina terbuka dan lama buka tidak sama antara
bagian nok satu dengan yang lain atau silinder satu dengan yang lain sehingga
saat pengapian dan kuat percikan api yang dihasilkan tiap silinder
berubah-ubah, putaran mesin tidak stabil. 2) Keausan pada poros pengerak dan
nok Akibat tekanan pegas platina maka celah antara poros dengan nok menjadi
menjadi kecil, sumbuh poros tidak segaris dengan sumbuh nok, namun saat putaran
tinggi akibat gaya centrifugal nok akan bergerak sehingga poros dan nok
sesumbuh. Gerakan tersebut akan mendorong rubbing block sehingga celah pemutus
arus membesar, saat pengapian maju. 3) Poros penggerak dan nok macet Antara
poros dengan nok harus dapat bergerak sehingga nok dapat berputar saat
centrifugal advancer bekerja. Kelonggaran antara poros dengan nok sangat kecil
sehingga sering menjadi macet, untuk menghindari macet maka kedua bagian
tersebut perlu dilumasi. Macetnya poros dan nok menyebabkan centrifugal
advancer tidak dapat berfungsi sehingga tenaga mesin lemah saat putaran
menengah maupun tinggi karena saat pengapian kurang maju. Bila dilakukan penyetelan
tenaga mesin baik pada putaran menengah dan tinggi maka mesin tidak dapat
stasioner karena saat stasioner pengapian terlalu maju, atau sebaliknya.
Memeriksa apakah poros dengan nok macet dengan cara memutar rotor dengan tangan
searah putaran rotor saat poros tertahan, bila rotor dapat bergerak dan saat
dilepas kembali lagi maka hubungan poros dengan nok normal. Pemeriksaan juga
dapat menggunakan timing tester dan selang vacuum advancer dilepas. Hidupkan
mesin dan tambah putaran mesin, maka pengapian harus semakin maju sebanding
dengan bertambahnya putaran, bila tetap maka poros macet. 4). Nok aus. Nok
selalu bergesekan dengan rubbing blok, sehingga bila tidak diperhatikan
pelumasanya menyebabkan cepat aus. Keausan nok menyebabkan celah semakin sempit
untuk sudut dweel yang sama, sempitnya celah menyebabkan percikan api pada
permukaan kontak pemutus arus besar, waktu pemutusan lambat dan induksi
tegangan tinggi menjadi kecil. Selain itu percikan api pada permukaan kontak
pemutus arus yang besar menyebabkan pemutus arus cepat aus. Keausan nok sering
tidak merata antara nok silinder satu dengan yang lain, akibatnya saat
dilakukan penyetelan celah pemutus arus celah berubah-ubah saat dilakukan
pengecekan ulang. Misalnya saat penyetelan berada di rubbing blok yang aus,
celah disetel 0,40 mm dan kemudian mesin dihidupkan. Setelah beberapa saat
dilakukan pengecekan, saat pengecekan rubbing block berada pada nok yang
normal, maka hasil pengecekan akan menunjukkan celah yang lebih lebar dari 0,40
mm.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dengan adanya praktek tugas akhir
ini maka dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi siswa tentang perbaikan
,perawatan pada sepeda motor.
Citra Technology School mempunya
peran penting karena memberikan
pengetahuan dan ilmu tentang teknik otomotif . Serta siswa juga diharapkan
mampu terjun lansung ke dunia kerja
B.
SARAN
Kami selaku siswa Citra Technology
School mengharapkan kepada pihak sekolah agar menambah bahan dan alat-alat
untuk praktek.
Dengan kedisiplinan para staf dalam
mengajar, semoga apa yang diharapkan dan di cita-citakan siswa dapat terwujud.
0 komentar:
Posting Komentar