otomotif

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA
OTO.SM02.001.01
|
BUKU
INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
|
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu
sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh
Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda
sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan
kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a.
Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar
Anda.
b.
Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c.
Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a.
Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
b.
Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a.
Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih
atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian
untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2.
Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip
metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode
belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri
membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan
belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas,
Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan
kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok
memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi
dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur
meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau
ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Unit ini
mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara engine 2
langkah dan 4 langkah berikut komponen-komponennya untuk sepeda motor hingga
ukuran 250 cc.
Sepeda
motor adalah kendaraan roda dua yang digerakkan oleh mesin. Satu unit sepeda
motor tidak hanya terdiri dari mesin saja, tetapi juga mencakup kelistrikan dan
sasis.Ketiga bagian tersebut tersusun lagi atas komponen-komponen yang kerjanya
saling mendukung.
Pada
bagian mesin (motor bakar) terjadi campuran bahan bakar, dalam hal ini bensin
dengan udara yang menghasilkan tenaga. Pembakaran campuran bahan bakar dengan
udara dilakukan oleh busi yang diatur oleh CDI. Tenaga hasil pembakaran
akhirnya akan menggerakkan roda belakang melalui reduksi putaran dan transmisi.
Putaran roda belakang inilah yang kemudian menggerakkan sepeda motor sebagai
alat bergerak/transportasi.
4.1
DASAR-DASAR MESIN
Sepeda motor sebagai sebuah kendaraan dalam
prosesnya membutuhkan tenaga untuk menggerakkannya. Tenaga atau daya untuk
menggerakkannya diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Nah...alat untuk
membangkitkan tenaga inilah yang disebut penggerak utama. Umumnya
penggerak utama ini lazim disebut dengan mesin yang dapat merubah tenaga
panas menjadi tenaga mekanik.
Berikut adalah urutan-urutan secara umum pemindahan tenaga mulai dari
piston menerima ledakan hasil pembakaran hingga sampai dengan rantai
menggerakkan roda belakang atau biasa disebut Power Train.
Jika dikelompokkan, maka bagian-bagian utama dalam Power Train adalah :
a. Bagian
Pembangkit Tenaga (Power Section)
b.
Reduksi Awal (Primary Reduction)
c.
Bagian Kopling (Clutch Section)
d.
Bagian Transmisi (Transmission Section)
e.
Reduksi Akhir (Secondary Reduction)

Agar mesin dapat bekerja, maka
rangkaian tertentu dan suatu proses harus terjadi berurutan yaitu:
a.
Mengisi silinder dengan campuran yang muda[-i terbakar.
b. Menekan campuran tersebut sampai pada
volume yang tertentu.
c. Menyalakan campuran, sehingga
mengembang dan menghasilkan tenaga.
d.
Mengeluarkan gas-gas yang telah terbakar dari dalam
silinder.
Urutan diatas Secara umum dinyatakan
sebagal berikut:
A.Langkah Isap(Suction).
B.Langkah Kompressi(Compresi).
C.Langkah Usaha(Power).
D.Langkah Buang(Exhaust).
A.Langkah Isap(Suction).
B.Langkah Kompressi(Compresi).
C.Langkah Usaha(Power).
D.Langkah Buang(Exhaust).
Untuk menghasilkan tenaga yang terus menerus, maka mesin harus mengulangi urutan ini berulang-ulang. Satu rangkaian proses yang lengkap disebut siklus.
Kebanyakan motor atau mesin sepeda motor bekerja berdasarkan salah satu dari 2 jenis siklus berikut:
1) Siklus 4
langkah / 4 tak.
2) Sklus 2 langkah / 2 tak.
2) Sklus 2 langkah / 2 tak.

Gambar 4.1 Siklus mesin 4 tak

Gambar 4.2 Siklus mesin 2 tak
Pada mesin 4 langkah, satu siklus
terdapat empat kali langkah piston, dua ke atas dan dua ke bawah . Siklus ini
terjadi selama dua putaran poros engkol. Sedangkan pada mesin 2 Langkah, satu
siklus terdapat dua Langkah piston, satu ke atas dan satu kebawah. Siklus ini
terjadi selama satu putaran poros engkol. Selanjutnya mari kita pelajari setiap
siklus secara rinci dalam materi prinsip kerja motor.
Pada umumnya produksi sepeda motor,
mobil, generator dan sebagainya menggunakan mesin 4 langkah, walaupun ada juga sepeda
motor yang menggunakan mesin 2 langkah, akan tetapi hanya pada beberapa jenis
tertentu saja.
4.2 PERBANDINGAN MOTOR 4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH

Gambar 4.3 Perbandingan mesin 2 tak
dengan 4 tak
MOTOR 4
LANGKAH.
Keuntungan:
Keuntungan:
Ø
Efisien
dalam penggunaan bahan bakar, karena kerugian gas yang terbuang kecil sekali dibandingkan
mesin 2 langkah.
Ø
Motor
bekerja lebih halus pada putaran rendah.
Ø
Perolehan
tenaganya maksimum karena proses kerja setiap langkah berlangsung satu langkah
penuh, yang menghasilkan tenaga maksimum.
Ø
Sistem
pelumasan relatif lebih sempurna sehingga lebih awet.
Kerugian:
Ø Konstruksinya
rumit karena komponennya lebih banyak.
Ø Memerlukan
silinder yang lebih banyak agar mesin bekerja lebih halus.
MOTOR 2
LANGKAH.
Keuntungan:
Keuntungan:
Ø
Mesin
bekerja lebih halus dengan jumlah silinder yang sedikit.
Ø
Konstruksinya
lebih sederhana.
Kerugian:
Ø
Pembuangan
gas kurang sempurna, karena Langkah buang berlangsung kira-kira setengah dan
motor 4 langkah.
Ø Motor
bekerja tidak teratur pada putaran rendah.
Ø Pelumasan
kurang sempurna pada dinding silinder, karena letak saluran buangnya yang panas
berada di bagian tengah silinder.
Ø Sistem
pelumasannya relatif kurang sempurna, sehingga komponen-komponennya tidak awet.
Ø Jadwal
perawatannya lebih singkat, karena efek pembakaran yang tidak sempurna, memudahkan
timbulnya penumpukan karbon pada ruang bakar dan saluran buang.
4.2.1
PRINSIP KERJA MOTOR 4 LANGKAH
Mesin 4 Langkah digunakan pada sepeda motor prinsip kerjanya sama saja yang digunakan pada mobil. Perbedaannya hanya pada jumlah silinder yang digunakan. Prinsip kerja mesin 4 langkah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. LANGKAH ISAP (SUCTION STROKE).
Katup masuk terbuka, katup buang tertutup.
Piston bergerak
dan titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Oleh karena gerakan piston
dari TMA ke TMB, maka di atas piston terjadi pembesaran volume yang
mengakibatkan ruang tersebut menjadi hampa (vakum). Perbedaan tekanan udara
luar yang tinggi dengan tekanan hampa, mengakibatkan udara akan mengalir dan
bercampur dengan bensin di karburator untuk membentuk gas. Selanjutnya gas tersebut mengalir ke
dalam ruang silinder malalui saluran masuk (intake manifold) dan katup masuk.

Gambar 4.4 Langkah Isap
2. LANGKAH KOMPRESSI (COMPRESSION
STROKE).
Katup masuk dan
katup buang tertutup.
Piston
bergerakdariTMB keTMA.
Setelah,
melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai TMB kembali lagi bergerak
menuju TMA, memperkecil ruangan di atas piston, sehingga campuran udara bahan
bakar menjadi padat, tekanan dan suhunya naik. Beberapa derajat sebelum torak
mencapai TMA terjadi letikan bunga api Iistrikdari busi yang membakarcampuran
bahan bakar-udara.
Perlu diketahui
bahwa saat penyalaan ini dilakukan pada waktu yang sedemikian tepat, sebab jika
tidak mesin tidak akan mencapal tenaganya yang maksimum.

Gambar 4.5 Langkah Kompressi
3. LANGKAH USAHA (POWER STROKE).
Katup masuk dan katup buang masih
tertutup.
Piston bergerak
dan TMA ke TMB.
Proses
pembakaran menyebabkan campuran gas akan mengembang dan memuai, sehingga energi
panas yang dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang bakar menimbulkan tekanan ke
segala arah dan mendesak piston ke TMB. Langkah usaha iniah yang diharapkan
pada mesin untuk dapat menjaga kelangsungan kerja dan perolehan tenaga mesin.
Dan proses langkah
usaha ini terihat bahwa terjadi proses perubahan energi panas menjadi energi
mekanis berupa gerak bolak balik kemudian diubah lag men jadi gerak putar untuk
selanjutnya diteruskan ke roda.

Gambar 4.6 Langkah Usaha
4. LANGKAH BUANG (EXHAUST STROKE).
Katup masuk tertutup, katup buang terbuka.
Piston bergerak dan TMB ke TMA.
Setelah suatu mesin menghasilkan
energi yang diperoleh dan adanya ledakan gas yang terbakar, selanjutnya piston
bergerak ke TMA mendesak gas bekas sisa pembakaran keluar melalul katup buang
dan saluran buang (exhaust manifold) ke atmostif.

Gambar
4.7 Langkah Buang
4.2.2
PRINSIP KERJA MOTOR 2 LANGKAH
Urutan siklus mesin 2 langkah sama
dengan mesin 4 langkah, sama-sama melakukan gerakan isap-kompressi-usaha dan
buang. Hanya saja pada motor 2 langkah, satu siklus diselesaikan dengan satu
putaran engkol atau dua kali gerakan piston, sehingga keempat proses kerjanya
beberapa ada yang ber!angsung secara bersamaan.Untuk lebih detail mari kita
perhatikan lebih seksama.
1. LANGKAH ISAP DAN KOMPRESSI.
Setengah putaran
pertama atau 1800, Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di bawah piston, Selama langkah piston menuju TMA, ruang engkol akan membesar dan menjadikan ruang tersebut hampa atau vakum. Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan bercampur dengan bahan bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang engkol. Langkah ini disebut langkah isap atau pengisian ruang engkol.
Di bawah piston, Selama langkah piston menuju TMA, ruang engkol akan membesar dan menjadikan ruang tersebut hampa atau vakum. Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan bercampur dengan bahan bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang engkol. Langkah ini disebut langkah isap atau pengisian ruang engkol.
Di atas piston, Selama
proses ini, piston bergerak menuju TMA. Bila kedua saluran yakni saluran bilas
(transfer port) dan saluran buang (exhaust port) tertutup, maka proses langkah
kompressi mulai. Dengan gerakan piston terus ke atas mendesak gas baru yang
sudah masuk sebelumnya, membuat suhu dan tekanan gas meningkat. Beberapa
derajat sebelum piston mencapai titik mati atas, busi akan meletikkan bunga api
dan mulai membakar campuran gas tadi. Langkah
ini disebut langkah kompressi.

Gambar 4.8 Langkah Isap dan kompressi
2. LANGKAH USAHA, BUANG.
SeteJcih putaran kedua atau 360,
piston bergerak don TMA ke TMB.
Diatas piston Pembakaran
mengakibatkan ledakan yang menghasikan tenaga, dan mendesak piston bergerak
menuju TMB. Langkah ini disebut langkah
usaha.
Beberapa derajat setelah piston
bergerak ke TMB lubang buang (exhaust port) terbuka oleh kepala piston, gas-gas
bekas keluar melalui saluran buang. Langkah ini disebut langkah buang.
Di bawah piston.
Beberapa derajat selanjutnya setelah
saluran buang dibuka, maka saluran bilas (transfer/scavenging port) mulai
terbuka oleh tepi piston. Gas baru yang berada di bawab piston terdesak, dan
mengalir melalui saluran bilas menuju puncak ruang bakar sambil membantu
mendorong gas bekas keluar. Proses ini disebut pembilasan.

Gambar 4.9 Langkah usaha dan buang
Sehingga
dapat disimpulkan
1.
Pada 1/2 putaran poros engkol pertama (180) dari TMB keTMA:
-
Di bawah piston : Langkah isap atau pengisian ruang engkol.
- Di atas piston : Langkafi
kompressi.
2. Pada 1/2 putaran porosengkol
berikutnya (360)dariTMAkeTMB:
- Di atas piston : Langkah usaha
dan Iangkah buang.
-
Di bawah piston : Pembilasan.
4.3
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ENGINE
Pemeliharaan dan perawatan sehari-hari
secara rutin terhadap sepeda motor sebetulnya jauh lebih baik dibandingkan
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sepeda motor. Dan kerusakan biasanya
terjadi akibat karena kurang atau tidak adanya perawatan yang rutin dan benar
pada sepeda motor. Sehingga jika pemeliharaan dilakukan dengan baik berarti
umur kendaraan menjadi panjang dan akan jarang mengalami kerusakan. Oleh
karenanya sebelum kendaraan rusak dan mengeluarkan biaya cukup mahal sebaiknya
dilakukan perawatan secara rutin. Adapun beberapa pemeliharaan dan perawatan
yang dapat dilakukan antara lain :
1.
Bersihkanlah
badan sepeda motor, buanglah debu, kotoran yang melekat pada badan dan mesinnya
untuk menghindari agar supaya jangan masuk ke dalam bagian mesin.
2.
Gunakanlah
selalu suku cadang, serta perlengkapan perawatan yang sesuai dengan mesin dan
dianjurkan oleh produsen kendaraan.
3.
Cucilah
mesin, dan bagian-bagian perseneling dengan mempergunakan oli deterjen dan
tiuplah sampai kering dengan compressor.
4.
Panaskanlah
mesin secara teratur, dan mulai dihidupkan pada posisi lambat kemudian secara perlahan
ditingkatkan. Dapat juga dilakukan dengan menghidupkan mesin pada putaran
stasioner selama kurang lebih 15 menit.
5.
Dengarkanlah
suara mesin apakah ada suara yang tidak normal atau kelainan bunyi. Jika ada
kelaianan bunyi maka periksalah mesin dan segera mengatasinya.r
6.
Janganlah membebani mesin secara kasar dan mendadak.
7.
Jangan menunda-nunda pergantian minyak pelumas bila sudah
waktunya.
8.
Periksalah mesin secara berkala dan setiap pergantian
suku cadang dilakukan berdasarkan jarak waktu tertentu.
5.3 Daftar Peralatan yang Digunakan
Daftar Alat yang dibutuhkan
- Dial gauge
- Feeler Gauge
- Tang
- Impact driver set
- Treaker
- Palu
- Obeng set
- Kunci Shok
- Snap ring pliers
- Hexagon wrench set
Daftar Bahan Yang
dibutuhkan
1 Oli Mesin
2 Packing set
3 Seal
4 Kain Lap
0 komentar:
Posting Komentar